17/12/10

DOA YANG DIUCAPKAN PADA WAKTU AKAD NIKAH

  Dianjurkan untuk berkhutbah di awal akad nikah yang mencakup pembahasan yang telah kami sebutkan pada bab sebelumnya, dan bisa lebih panjang dari itu, baik yang berkhutbah itu adalah orang yang berakad atau yang lainnya.
Dan yang paling utama adalah hadits yang kami riwayatkan dalam Sunan Abu Dawud, Sunan at-Tirmidzi, Sunan an-Nasa`i dan Sunan Ibnu Majah serta lainnya dengan sanad yang shahih, dari Abdullah bin Mas'ud radiyallahu 'anhu, dia berkata,

عَلَّمَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم خُطْبَةَ الْحَاجَةِ: الْحَمْدُ لله، نَسْتَعِيْنُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِ اللهُ، فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ، فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada kami khutbah hajat, 'Segala puji bagi Allah, kami meminta pertolongan dan ampunan kepadaNya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa kami dan kejelekan perbuatan kami. Siapa saja yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan siapa saja yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata dan tidak ada sekutu baginya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabbmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (An-Nisa`: 1). Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadaNya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Ali Imran: 102). Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (Al-Ahzab: 70-71)'."
Lafazh ini adalah salah satu riwayat Abu Dawud.
Dalam riwayat Abu Dawud lainnya, setelah ucapan "وَرَسُوْلُهُ":

أَرْسَلَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ. مَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ، فَقَدْ رَشَدَ، وَمَنْ يَعْصِهِمَا، فَإِنَّهُ لاَ يَضُرُّ إِلاَّ نَفْسَهُ وَلاَ يَضُرُّ اللهَ شَيْئًا.
"Dia mengutusnya dengan kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan di ambang Hari Kiamat. Siapa saja yang menaati Allah dan RasulNya, maka dia telah mendapatkan petunjuk, dan siapa saja yang bermaksiat kepada keduanya, maka dia tidak membahayakan, kecuali bagi dirinya dan dia tidak membahayakan Allah sedikit pun."
Menurut at-Tirmidzi, hadits ini hasan.
Para sahabat kami berkata, "Dan dianjurkan untuk mengucapkan dengan lafazh ini,

أُزَوِّجُكَ عَلَى مَا أَمَرَ بِهِ مِنْ إِمْسَاكٍ بِمَعْرُوْفٍ أَوْ تَسْرِيْحٍ بِإِحْسَانٍ.
'Saya nikahkan kamu berdasarkan apa yang diperintahkannya berupa merujuk dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik'."
Minimalnya khutbah ini adalah dengan mengucapkan,

اَلْحَمْدُ لله، وَالصَّلاَةُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه و سلم، أُوْصِيْ بِتَقْوَى اللهِ.
"Segala puji bagi Allah, semoga shalawat tercurah ke haribaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku berwasiat untuk bertakwa kepada Allah." Wallahu a'lam.
Ketahuilah, bahwa khutbah ini hukumnya sunnah, apabila tidak diucapkan sedikit pun bagian darinya maka nikahnya tetap sah, berdasarkan kesepakatan ulama. Dan diceritakan dari Dawud azh-Zhahiri rahimahullah bahwa dia berkata, "Nikahnya tidak sah". Akan tetapi para ulama peneliti tidak menganggap penyelisihan Abu Dawud sebagai penyelisihan yang muktabar, dan ijma' tidak rusak dengan penyelisihannya. Wallahu A'lam.
Adapun suami, maka madzhab yang terpilih adalah bahwa dia tidak berkhutbah sesuatu pun, bahkan apabila wali berkata kepadanya, "Saya nikahkan kamu dengan fulanah" dan menjawabnya dengan menyambung, "Saya terima kawinnya", dan bila dia berkehendak, "Saya terima nikahnya" (Maka sah nikahnya). Kalau seandainya dia mengucapkan, "Segala puji bagi Allah, dan shalawat atas Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, saya terima nikahnya", niscaya nikahnya sah. Perkataan antara ijab dan kabul tidak membahayakannya karena ia pemisah kecil yang masih mempunyai kaitan dengan akad. Sebagian sahabat kami berkata, "Nikahnya batal", sebagian yang lain berkata, "Nikahnya tidak batal, bahkan dianjurkan untuk mengucapkannya". Dan pendapat yang benar adalah pendapat yang kami kemukakan di atas bahwa suami tidak mengucapkan khutbah, dan kalau seandainya dia menyelisihinya seraya mengucapkan khutbah maka nikahnya tidak batal. Wallahu a'lam.

Label:

BAB DOA YANG DIUCAPKAN BAGI SUAMI SETELAH AKAD NIKAH



Disunnahkan untuk diucapkan doa baginya,

بَارَكَ اللهُ لَكَ
atau,

بَارَكَ اللهُ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ.
"Semoga Allah melimpahkan berkah bagimu dalam kebahagiaanmu atau Semoga Allah melim-pahkan berkah bagimu dalam kesusahanmu dan mengumpulkan antara kalian berdua dalam ke-baikan."
Dan dianjurkan doa kepada masing-masing dari pasangan suami istri,

بَارَكَ اللهُ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْكُمْ فِي صَاحِبِهِ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ.
"Semoga Allah melimpahkan berkah untuk masing-masing dari kalian dalam pasangannya dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan."
Kami meriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Anas radiyallahu 'anhu,

أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه و سلم قَالَ لِعَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ عَوْفٍ رضي الله عنه حِيْنَ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ تَزَوَّجَ: بَارَكَ اللهُ لَكَ.
"Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Abdurrahman bin Auf radiyallahu 'anhu ketika dia memberitahu beliau bahwa dia telah menikah, 'Barakallah Laka' (Semoga Allah melimpahkan berkah bagimu dalam kebahagiaanmu)."
Kami meriwayatkan dalam kitab Shahih juga,

أَنَّهُ صلى الله عليه و سلم قَالَ لِجَابِرٍ رضي الله عنه حِيْنَ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ تَزَوَّجَ: بَارَكَ اللهُ عَلَيْكَ.
"Bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Jabir radiyallahu 'anhu ketika dia mengabarkan kepada beliau bahwa dia telah menikah, 'Barakallah alaika' (Semoga Allah melimpahkan berkah bagimu dalam kesusahan-mu)"
Kami meriwayatkan dengan isnad yang shahih dalam Sunan Abu Dawud, Sunan at-Tirmidzi dan Sunan Ibnu Majah serta yang lainnya, dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu,

أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه و سلم كَانَ إِذَا رَفَّأَ اْلإِنْسَانَ (أَيْ: إِذَا تَزَوَّجَ) قَالَ: بَارَكَ اللهُ لَكَ، وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ.
"Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam apabila mengucapkan selamat dan mendoakan seseorang yakni ketika dia menikah, beliau mengucapkan, 'Barakallah Laka wa Baraka Alaika wa Jama'a Baina-kuma fi Khairin' (Semoga Allah melimpahkan berkah bagimu dalam kebahagiaanmu dan Semoga Allah melimpahkan berkah bagimu dalam kesusahanmu dan mengumpulkan antara kalian berdua dalam kebaikan)."
At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih."
Pasal: Dan dimakruhkan untuk mengucapkan kepadanya, "بِالرِّفَاءِ وَالْبَنِيْنَ" (Semoga kalian bersatu dan banyak anak) dan dalil tentang makruhnya hal ini akan kami kemukakan Insya Allah dalam Kitab Hifzh al-Lisan pada bab akhir dari kitab ini. Dan makna ar-Rifa' adalah al-Ijtima' (berkumpul).

Label:

DOA KETIKA SEORANG WANITA MELAHIRKAN DAN MERASA SAKIT KARENANYA



Seyogyanya memperbanyak doa al-Karb (doa yang diucapkan ketika kesulitan-pent.) yang telah kami kemukakan sebelumnya.
Kami meriwayatkan dalam Kitab Ibn as-Sunni dari Fathimah radiyallahu 'anha,

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه و سلم لَمَّا دَنَا وِلاَدُهَا، أَمَرَ أُمَّ سَلَمَةَ وَزَيْنَبَ بِنْتَ جَحْشٍ أَنْ يَأْتِيَا فَيَقْرَأَ عِنْدَهَا آيَةَ الْكُرْسِيِّ وَ إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلاَلَهُ الْخَلْقُ وَاْلأَمْرُ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ الْعَالَمِين وَيُعَوِّذَاهَا بِالْمُعَوِّذَتَيْنِ.
"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ketika waktu persalinan Fathimah telah dekat, beliau memerintahkan Ummu Salamah dan Zainab binti Jahsy untuk datang, dan membacakan ayat kursi di samping Fathimah dan ayat, 'Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakanNya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Rabb semesta alam.' (al-A'raf: 54), dan keduanya berta'awwudz (mendoakan perlindungan) bagi Fathimah dengan surat an-Nas dan al-Falaq."
Maudhu': Diriwayatkan oleh Ibn as-Sunni no. 620, dari jalur Musa bin Muhammad bin Atha`, Baqiyyah bin al-Walid telah menceritakan kepada kami, Isa bin Ibrahim telah menceritakan kepadaku, dari Musa bin Abi Hubaib, "Saya mendengar Ali bin Al-Husain meriwayatkan hadits dari bapaknya, dari Fathimah." Dan khabar ini saqith, khabar orang-orang yang dusta, Ibnu Atha` adalah orang banyak berbohong, Ibnu Ibrahim dan Ibnu Abi Hubaib keduanya adalah matruk.

Label:

DOA YANG DIUCAPKAN KETIKA BERJIMA'



Kami meriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim: dari Ibnu Abbas radiyallahu 'anhu dari banyak jalur, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,

لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَتَى أَهْلَهُ قَالَ: بِاسْمِ اللهِ، اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا، فَقُضِيَ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ، لَمْ يَضُرَّهُ (وَفِي رِوَايَةٍ لِلْبُخَارِيِّ: لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا).
"Kalau seseorang hendak menyetubuhi istrinya, hendaklah dia mengucapkan "Dengan me-nyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan, dan jauhkanlah setan dari anak yang Engkau rizkikan kepada kami. Maka (ketika) ditakdirkan seorang anak bagi keduanya, niscaya setan tidak akan membahayakannya." Dan dalam riwayat al-Bukhari "Niscaya setan tidak akan mampu membahayakannya selamanya."
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Wudhu`, Bab at-Tasmiyah Ala Kulli Hal, 1/242, no. 141; dan Muslim, Kitab an-Nikah, Bab Ma Yustahabbu An Yaqulahu Inda al-Jima', 2/1058, no. 1434.

Label:

07/12/10

Bekal Utama Berumah Tangga (Bagian ke-3)


“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya.Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”(Q.S. Al-An’aam [6]: 132)

Jangan menuntut sesuatu kepada orang lain, tetapi tuntutlah terlebihdahulu diri kita untuk berbuat suatu kebaikan semaksimal mungkin. Tidakkah Allah Azza wa Jalla telah berfirman,”Barangsiapa yang mengerjakan kebaiakan sebesar dzarrah pun,niscaya ia akanmelihat (balasannya). Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscayaia akan melihat (balasannya) pula. ?”(Q.S. Az-Zalzalah[99]:7-8 ). Artinya, segalanya tergantungkita. Sesungguhnyalah balasan Allah itu akan sangat dirasakan adilnya mana kala kita menyadarisatu hal, yakni bahwa segalanya akan kembali kepada kita, tergantung apa bentuk amal yangdilakukan.

Camkan sekali lagi :bahwa kita tidak akan mendapatkan sesuatu dari apa yang kita inginkan danharapkan, tetapi kita akan mendapatkan banyak dari apa yang diberikan. Semakin gemar bersedekah,maka insya Allah akan semakin melimpah rezeki hak kita dari -Nya. Semakin senang menolong oranglain, akan semakin banyak pula orang menolong kita. Semakin kita biasakan untuk membahagiakandan memudahkan urusan orang lain, maka rasakanlah, betapa akan semakin banyak hal-hal yang dapatmendatangkan kebahagiaan sementara segala urusan kita pun dimudahkan oleh Allah Azza wa Jalla.Hendaknya di mana kita berada harus membuat orang lain merasa diuntungkan dengan kehadirankita. Setidaknya keberadaan kita jangan sampai merugikan orang lain. Rumah tangga yang memilikikomitmen hidup semacam ini niscaya akan mendapati betapa jaminan Allah itu teramatmengesankan. “ Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, makasesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Menegtahui.”(Q.S. Al-Baqarah[2]: 158)
Sebaliknya, semakin pelit kepada orang lain, maka hidup ini akan terasa banyak menemukankesulitan. Semakin senang berlaku aniaya terhadap orang lain, niscaya akan semakin banyak yangmenzhalimi kita. Demikian pun, rumah tangga yang banyak menyakiti orang lain, niscaya akanmenjadi rumah tangga yang banyak tersakiti pula. Inilah rumus sunatullah yang akan dialamioleh siapapun, sebagaimana pula yang telah ditegaskan oleh-Nya, “Dan masing-masing orangmemperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengahdari apa yang mereka kerjakan. “(Q.S. Al –An’aam[6]:132)
Jadi,janganlah ingin menjadi suami yang disayangi istri, tetapi jadilah suami yang menyayangiistri. Janganlah ingin dihormati oleh anak-anak atau mertua, namun hormatilah mereka. Nanti tohsemuanya akan kembali kepada kita jua. Janganlah ingin diberi sesuatu oleh tetangga, namunberilah mereka. Nanti Allah akan menggerakkan hati mereka untuk mengulurkan tangan bantuannyakepada kita. Walhasil, rumus yang kedua setelah ilmu sebagai bekal utama dalam berumah tangga,adalah hendaknya di mana pun kita berada menjadi orang yang selalu bisa berbuat sesuatu. Itulahamal-amal kebaikan.
Ikhlas
Ternyata sehebat apapun amal-amal kita tidak akan bermanfaat dihadapan Allah, kecuali amal-amal yang dilakukan dengan ikhlas. Orang yang ikhlas adalah orang yang berbuat sesuatutanpa berharap mendapatkan apa pun ,kecuali ingin disukai oleh Allah. Inilah bekal utama ketigadalam berumah tangga. Dalam mengarungi kehidupan ini akan banyak didapati aneka masalah. Kitapasti akan menemukan berbagai kesulitan ,kesempitan, dan kesengsaraan lahir batin, kecuali kalaumendapat pertolongan-Nya. Allah tahu persis kebutuhan kita, lebih tahu daripada kita sendiri.Dia tahu persis masalah yang akan menimpa kita , lebih tahu daripada kita sendiri. Karenanya,Allah menjanjikan , “Wa man yattaqillah yaj’allahu makhrajan.” (Q.S. Ath-Thalaaq [65]: 2) RumahTangga yang terus-menerus meningkatkan ketaatannya kepada Allah , akan senantiasa dikaruniaioleh-Nya jalan keluar atas segala urusan dan masalah yang dihadapinya. Anak-anak membutuhkanbiaya , Allah akan mencukupi mereka karena Dia Dzat yang Mahakaya. Pelacur,perampok, danorang-orang zhalim saja diberi rezeki,bagaimana mungkin anak-anak kita dilalaikan-Nya? Suamihatinya keras membatu, otoriter, dan suka bertindak kasar, apa sulitnya bagi Allah membolak-balikkan setiap hati, sehingga menjadi berhati lembut,baik, dan bijak.
Masalahnya, adakah keluarga kita layak mendapat jaminan-Nya ataukah tidak? Kuncinya adalahbahwa rumah tangga yang selalu dekat kepada Allah dan sangat menjaga keikhlasan dalamberamal, itulah rumah tangga yang layak memperoleh jaminan pertolongan -Nya. Semakin suaturumah tangga jarang shalat, enggan bersedekah dan menolong orang lain, malas melakukanamal-amal kebaikan, ditambah lagi berhati busuk, maka semakin letihlah dalam mengelola rumahtangga ini. Rumah seluas apa pun akan tetap terasa sempit kalau hati para penghuninya sempit.Ketika berada di lapangan yang luas , lalu menemukan anjing atau ular, kita toh tidak merasagentar. Akan tetapi, ketika di kamar mandi , berdua dengan tikus saja bisa jadi masalah. Apasebab ? Di ruangan kecil, perkara kecil akan menjadi besar. Sebaliknya diruangn yang lapang,perkara besar akan menjadi kecil. Karenanya, rumah tangga itu akan dirasakan kebahagiaannyahanya oleh orang-orang yang berhati bersih dan ikhlas. Bila kita temukan beberapa kekurangan pada istri kita , bukan masalah , karena toh isteri kita bukan malaikat. Demikian pun kekuranganyang ada pada suami, janganlah sampai jadi masalah, karena suami pun bukan malaikat. Kekuranganyang ada untuk saling dilengkapi, sedangakan kelebihannya untuk disyukuri. Lain lagi,bagi yangberhati busuk, kekurangan yang ditemukan pada istri atau suami akan dijadikan jalan untuk salingberbuat aniaya. Na’udzubillah!

Label:

Bekal Utama Berumah Tangga (Bagian ke-2)



“Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.”(Q.S.Shaad [38]:26

 Ciri khas yang tampak dari keluarga yang tidak memiliki ilmu dalam berumah tangga adalah para penghuninya selalu sangat mengandalkan emosi di dalam mengatasi setiap masalah yang muncul . Betapa tidak ! Karena, mereka tidak pernah tahu bagaimana cara menghadapi masalah yang selalu muncul seiring bertambahnya jumlah anggota keluarga. Seorang ayah yang kurang ilmu akan sangat mengandalkan kekerasan dalam mengatasi setiap persoalan yang muncul. Ini dikarenakan semakin hari tuntutan kebutuhan hidup terus meningkat , sehingga potensial akan bertumpuk dalam pikiran , berjalin berkelindan dengan beban stressing mental karena rutinitas kesibukan kantor.Manakala iman tengah menipis, kendati batin pun akan mengendur. Ini mengakibatkan tindakan mencari nafkah untuk mengatasi pertambahan kebutuhan tersebut menjadi kurang terkontrol. Tak ayal , pertimbangan halal haram dan hak bathil pun jadi tertepiskan. Keberkahan atas rezeki yang diperoleh pun praktis terkikis. Ketika rezeki itu telah dinikmati oleh istri dan anak-anak di rumah, maka tidak bisa tidak , ia bukannya membuahkan ketenangan batin, melainkan kegundahgelisahan, yang ujung-ujungnya malah bisa menaikkan kadar emosionalitas sang ayah.

Sementara itu, anak-anak semakin hari semakin beranjak besar. Ketika masih bayi mereka butuhperhatian khusus. Keterbatasan ilmu orang tua, tidak bisa tidak, akan mengakibatkan bayi menjaditeraniaya, baik ketika itu maupun setelah mereka besar kelak. Tidakkah kalau mereka menjadipenyakitan karena orang tua tidak mengetahui cara memperhatikan aspek kesehatan mereka, akan membuat mereka menjadi sengsara dan menderita hidup di dunia? Tidakkah kalau mereka kelak menjadi rendah kadar intelektualitasnya, akan membuatnya tidak memiliki prestasi hidup,sehingga menjadi manusia yang gagal dan tersisihkan? Bukankah kalau kelak mereka menjadianak-anak nakal, tersesat dari jalan yang benar akan membuat mereka menderita dunia akhirat ?Masih banyak lagi akibat buruk lainnya yang akan menimpa anak-anak karena kita para orang tuatidak memiliki bekal ilmu.

Belum lagi kalau pihak orang tua terlalu mengandalkan emosi dan kekerasan , sehingga praktissegala pendekatan yang kita gunakan hampir bisa dipastikan selalu membuahkan kegagalan dalammemecahkan masalah. Menghadapi anak-anak yang nakal dan enggan menuruti nasihat orang tua,misalnya. Tentulah akan didekati dengan kepala and hati yang panas membara. Menghadapi istriyang terkesan rewel , sok mengatur, dan mulai membosankan , atau sebaliknya, menghadapi suami yang terkesan otoriter , banyak tuntutan , sering telat pulang ke rumah, misalnya. Tentulahsemua itu akan membuat rumah menjadi terasa gerah karena darah yang selalu bergolak panas.Na’udzubillah!

Walhasil, sekiranya ada diantara suami-istri yang jarang mendatangi majelis-majelis ilmu,enggan menyisihkan waktu untuk membuka bahan bacaan ataupun berdialog dengan orang yang lebih tahu, hampir dapat dipastikan rumah tangganya akan tidak seimbang, akan selalu dekat dengan kesusahan dan penderitaan batin, tidak arif dalam menyelesaikan aneka masalah, dan bukan mustahil akan berujung pada kegagalan yang sangat menyakitkan dan merugikan. Oleh karena itu, tampaknya kita harus mempersiapkan bekal ilmu ini justru semenjak kita berkeinginan untuk menikah. Atau, kalaupun kita sudah lama berumah tangga , belum terlambat untuk menyadari  bahwa ilmu adalah bekal utama yang harus segera digapai. Jangan merasa sayang untuk menyisihkan sebagian dari waktu maupun penghasilan nafkah kita untuk menambah ilmu. Apakah itu untuk membeli buku dan bahan bacaan lainnya yang dibutuhkan, untuk mendatangimajelis-majelis ta’lim yang di dalamnya justru tidak hanya bertaburkan ilmu, tetapi juga rahmatdan pertolongan Allah , mengikuti training, kursus, dan sejenisnya.

Ingat, gagalnya seorang ayah atau ibu dalam menyelesaiakan aneka masalah yang muncul ditengah-tengah keluarga, bukannya karena masalahnya yang berat atau rumit, melainkan lebihdikarenakan lemahnya keterampilan dan sikap kita dalam menyikapi dan menyiasati masalah itusendiri.

Jangan salahkan siapapun kalau rumah tangga kita dari hari ke hari selalu terasa runyam dantidak nyaman. Salahkanlah diri sendiri sebagai orang tua yang enggan menjadikan ilmu sebagaibekal utama untuk mengarungi samudera kehidupan yang memang penuh ombak dan badai ini. Ilmuagama adalah utama, tetapi ilmu dunia pun tak kalah pentingnya. Rumah tangga yang tidak dekatdengan ilmu adalah rumah tangga yang akan selalu dekat dengan kesusahan dan kesempitan.Camkanlah!

Gemar Beramal

Ternyata setiap ilmu itu tidak membawa manfaat, kecuali bila sudah mewujud dalam bentuk amal.Rumus kehidupan ini sebenanya sederhana saja, yakni: seseorang tidak akan mendapatkan sesuatu dari apa yang diinginkan, tetapi dari apa yang bisa ia lakukan. Karenanya, syarat yang kedua bagi tercapainya rumah tangga yang ideal setelah menguasai ilmu adalah gemar mengamalkannya. Hidup ini bagaikan gaung di pegunungan. Apa yang kembali kepada kita tergantung dari apa yang kita bunyikan. Sekiranya menginginkan suatu kebaikan menghampiri kita, maka ia tidak bisa datang hanya dengan cara meminta orang lain berbuat baik. Akan tetapi, terlebih dulu harus melakukan suatu kebaikan kepada orang lain.

Suami yang sibuk menyayangi dan membahagiakan istrinya lahir batin, niscaya akan mendapatkanbalasan yang amat mengesankan dari sang istri. Demikian pun kalau istri ingin disayangi dandibahagiakan suami. Jawabannya hanya satu : barangsiapa bisa memuliakan suaminya dengan ikhlas, Allah pun akan melembutkan hati sang suami untuk menyayanginya dengan penuh keikhlasan pula.

Label:

Bekal Utama Berumah Tangga (Bagian Ke-1)



“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada suatu keluarga. Dia memperdalamkan pengetahuan agama kepada mereka. Menjadikan anak-anak mereka menghormati orang tua mereka. Memberikan kemudahan pada kehidupan mereka. Kesederhanaan dalam nafkah mereka dan memperlihatkan aib mereka, sehingga mereka menyadarinya,lalu menghentikan perbuatannya. Namun,apabila menghendaki sebaliknya, Dia meninggalkan dan menelantarkan mereka.” (H.R. Daaruqthni )

Semoga Allah yang Maha Mengatur Segala Kejadian serta Maha Memudahkan Segala Urusan melindungi hamba-hamba-Nya dari sikap berkecil hati,terutama manakala kepada kita dikaruniakan niat dan keinginan untuk memiliki pasangan hidup. Sebagian kecil dari kisah kehidupan yang terpapar berikut ini, masya Allah,telah menunjukkan kepada kita betapa tidak mudah mengayuh bahtera rumah tangga itu. Tidak cukup hanya diawali dengan keinginan untuk menikah belaka. Karena, ternyata tidak sedikit pasangan yang telah memasuki dunia rumah tangga menemui kenyataan bahwa pergantian hari-harinya telah menjadi pergantian kesusahan yang satu ke kesusahan berikutnya. Pernik-pernik masalah seakan telah menjadi seluruh dinding rumahnya.

Seorang ibu rumah tangga yang mengaku telah 16 tahun berumah tangga serta telah dikaruniai 3orang putra-putri yang sehat dan cerdas, menumpahkan keluhan mengenai masalah rumah tangganya di rubrik konsultasi sebuah surat kabar. Dari segi materi duniawi, mereka keluarga yang berkecukupan karena keduanya bekerja di kantor.

Akan tetapi, ada ganjalan yang semula diabaikan dari pikiran sang istri. Ia merasakan pernikahannya terasa manis pada hari Sabtu dan Minggu saja, yakni ketika keduanya tidak ngantor, sehingga dapat berkumpul dengan seluruh keluarga. Selebihnya, dari Senin sampai Jumat, terasa hambar. Suaminya berkantor di sebuah gedung pusat perkantoran modern, yang menurut anggapan sang istri,tentulah setiap harinya akan bertemu dengan segala macam wanita, dari yang berbusana minim sampai yang bergaun sebatas tumit. Pemandangan semacam itu akan ditemui sang suami dari Senin hingga Jumat. Sedangkan, sang istri mengaku penampilannya di rumah biasa-biasa saja. Kini ia rasakan tidak lagi seramping dulu. Rata-rata suaminya pergi ke kantor sejak subuh dan pulang malam hari. Artinya, selama 15 jam setiap harinya. Ketika tiba di rumah pun, kegiatan-nya hanya makan malam , lalu pergi tidur. Begitu yang terjadi setiap hari. Suaminya seperti sudah tidak mempunyai waktu lagi untuk berbincang-bincang dengannya. Kalaupun ia bertanya tentang sesuatu , jawaban yang keluar dari mulut sang suami singkat-singkat saja. Kalau suatu ketika ia bercerita tentang sesuatu, ia tidak tahu apakah didengarkan atau tidak karena suaminya Cuma diam dan acuh tak acuh. Kalaupun mengomentarinya, pastilah kata-kata yang terlontar itu berbau memojokkan sang istri.

Satu hal yang paling ia benci adalah saat tiba hari Minggu malam. Sepulang dari suatu tempat,biasanya suaminya mulai ketus. Bahkan tidak jarang keduanya terlibat lagi dipersoalkan sangsuami adalah sikap sang istri yang dinilai cerewet dan suka mengatur. Suaminya mulai bersikap baik lagi kalau tiba Jumat malam. Karena, Sabtu paginya mereka akan berkumpul bersama lagi hingga Minggu petang. Yang lebih repot lagi, ia sering bermimpi bahwa suaminya menyeleweng dengan wanita lain. Sehingga, kalau sang suami lagi tampak terdiam melamun , ia pun langsung teringat akan mimpinya tersebut. Karuan saja dari hari ke hari kian bergumpal kecemasan dan kegelisahan yang tak berujung dan berpangkal.

Itulah gambaran tentang satu sisi getir dari kehidupan berumah tangga, yang bias dialami olehsiapa saja, tanpa terkecuali. Lebih-lebih pada pasangan muda, yang notabene pengalaman berumah tangganya masih sedikit. Tentu cerita nyata ini tidak mengajak siapa pun untuk bersikappesimistis dan cemas sebelum berbuat. Bagaimanapun pernik-pernik problematika rumah tangga semacam ini bisa juga terjadi menimpa kita. Terutama, kalau ada sesuatu yang tidak sempat kitapersiapkan, baik sebelum memasuki gerbang pernikahan maupun setelah menjalani kehidupan berumah tangga. Faktor-faktor apa saja yang perlu kita persiapkan itu? Mudah-mudahan beberapa “resep” ini kalau dicoba diterapkan, bisa membuat perjalanan pernikahan yang kita titi menjadi indah dan menenteramkan kalbu.

Bekal Ilmu

Faktor yang pertama adalah bahwa sebuah rumah tangga akan menjadi kokoh,kuat, dan mantap kalau suami istri sama-sama mencintai ilmu. Rasulullah SAW pernah bersabda,”Barangsiapa yang menginginkan dunia,(mendapatkannya) harus memakai ilmu. Barangsiapa yang menginginkan akhirat,(mendapatkannya) harus memakai ilmu. Barangsiapa yang menginginkan dunia dan akhirat(mendapatkannya pun) harus memakai ilmu.”

Artinya, bila ada yang bertanya, mengapa rumah tangga yang dijalaninya terasa berat, banyak kesulitan, dan tidak menemukan kedamaian, jawabannya adalah karena ternyata ilmu tentang berumah tangga yang dimiliki tidak sebanding dengan masalah yang dihadapi. Setiap hari akan selalu bertambah masalah, kebutuhan, maupun peluang munculnya konflik. Semua ini merupakan kenyataan hidup yang tidak akan pernah bisa di pungkiri .Bila pertambahan segala pernik kehidupan ini tidak diimbangi dengan pertambahan ilmu untuk menyiasatinya, maka pastilah sebuah keluarga tidak akan pernah mampu menghadapi hidup ini dengan baik Jangan heran kalau rumah tangga yang seperti ini bagaikan perahu yang kelebihan muatan. Dia akan tampak oleng, miring ke kiri, tak mau melaju dengan semestinya, bahkan bias-bisa akan tenggelam karam.

Adapun ciri khas yang tampak adalah para penghuni rumah tangga itu selalu sangat mengandalkanemosi di dalam mengatasi setiap masalah yang muncul.

Label:

02/12/10

Inilah Rahasia Supaya Otak Kita Genius!



Terungkap sudah rahasia dari para orang yang genius, melatih bagaimana otak kita genius, trik ampuh supaya genius akan dibahas disini secara blak-blakan...Cekidott!

Dunia harus berterima kasih kepada para genius yang telah mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga kemajuannya dapat kita rasakan dengan sangat pesat seperti sekarang ini. jumlah mereka kurang dari 2 % populasi manusia, meski jumlah mereka yang sangat sedikit itu, namun mereka bisa merubah dunia dengan tangan mereka.

Would you mind to be THE NEXT GENIUS ??



Kalau anda mengira genius merupakan bawaan yang memiliki IQ jauh di atas rata-rata, anda salah . mereka hanya berhasil menggunakan kemampuan otaknya lebih dari orang-orang biasa. Sebenarnya semua orang pun bisa mengembangkan kemampuan berpikir seperti otak mereka, hanya dibutuhkan KEMAUAN dan KERJA KERAS. Bill Gates, si pemilik perusahaan Microsoft yang juga merupakan 1 di antara para genius mengatakan bahwa 99% yang menciptakan kegeniusan adalah KERJA KERAS. Genius di sini bukanlah seseorang yang memiliki IQ jauh di atas rata-rata, tetapi genius di sini adalah Expert atau para ahli di bidangnya
Bagi mereka para genius, hanya ada 3 kunci untuk kegeniusan mereka, kita pun bisa menjadi bagian dari mereka, dengan kunci KEMAUAN dan KERJA KERAS.

Rahasia 1.
Si genius bisa mencari cara sendiri untuk menguasai hal-hal yang belum di kuasainya. Para genius menciptakan metode belajar sendiri yang paling cocok dengan diri mereka. Jika tidak menguasai suatu subjek, mereka akan cari tahu cara paling efisien untuk mempelajarinya. Mereka terus mencoba (mereka tidak pernah berhenti mencoba jika belum berhasil) sampai mereka bisa menguasai yang ingin dikuasainya. Kalau gagal dengan satu metode, mereka akan mencoba metode lainnya.

Rahasia 2.

Para genius memiliki motivasi yang "sangat, sangat, sangat besar!" untuk menguasai apa yang menjadi minatnya. Kadangkala mereka rela mengorbankan berbagai hal demi minatnya itu. Inilah kisah Bill Gates si orang terkaya di muka bumi: "Bill Gates orang yang cerdas. Itu sudah pasti. Jika tidak cerdas, dia tidak akan bisa masuk Universitas Harvard, yang merupakan universitas terbaik di dunia. Tapi dia keluar. Alasannya: "Aku ingin berbuat lebih." Rupanya, dia tidak ingin hanya menjadi cerdas. Dia ingin menjadi seorang genius. Dia sadar, terus kuliah akan mengurangi waktunya dalam mendalami software computer yang sangat diminatinya. Dalam pengakuannya, dia pernah tidak tidur selama berhari-hari ketika menyelesaikan software pertamanya.

Rahasia 3.
Mereka yang genius memiliki visi masa depan yang jelas, konkret dan terukur. Apabila ditanya apa yang diinginkannya di masa depan, mereka akan menjawab tuntas hingga ke detailnya. "10 tahun dari sekarang, saya akan menjadi seorang pengusaha mebel kayu jati yang produknya merambah seluruh Eropa. Karyawannya lebih dari 500 orang. Omsetnya lebih dari 50 miliar." Itulah visi seorang pengusaha besar.

So, apa yang Anda pikirkan?
Anda bisa menjadi genius di bidang apapun yang Anda minati, jika Anda berpikir dan memiliki karakter seorang genius. Dan, tiga itulah rahasianya. Hanya tiga. Cara sederhana menjadi genius. Jika 3 rahasia itu sudah Anda pegang dan Anda jadikan sebagai rahasia Anda juga. Maka inilah cara sederhana membangkitkan sosok genius dalam diri Anda:

* Saat Anda ingin mengetahui sesuatu, katakan pada diri Anda sendiri: "Sisi lain dari ini apa, ada apa dibaliknya?"

* Saat satu jawaban datang, terus tanyakan pertanyaan-pertanyaan itu kembali.

Hal-Hal Yang Bisa Membantumu Mencapai "Inner Genius"Mu
Setelah Anda tahu berbagai hal tentang genius dan tahu cara membangkitkannya, kini saatnya untuk tahu hal-hal apa saja yang bisa membantumu untuk membangkitkan "si genius" dalam dirimu.

Tidurlah cukup
Lho kok malah tidur, bukannya untuk melatih pikiran harusnya terus bangun? Ternyata tidak. Tidur setelah belajar justru meningkatkan kemampuan otak mengingat. Saat terlelap tidur, otak kita justru bekerja keras memilah-milah informasi penting untuk kita, sehingga kemampuan memori kita menguat. Namun itu hanya berlaku bagi tidur yang lebih dari 6 jam. Itu kenapa sistem belajar SKS (sistem kebut semalam) tidak direkomendasikan karena justru hanya melemahkan kemampuan berpikir dan kemampuan memori kita. So, langsunglah tidur sekurang-kurangnya 6 jam usai belajar di malam hari. Dengan begitu, belajarmu akan memberikan hasil lebih maksimal. Untuk menjadi expert, begadang merupakan pantangan.

Latihan fisik
Banyak-banyaklah melakukan aktivitas fisik: jalan-jalan, berolahraga permainan, senam, atau apapun. Melakukan banyak aktivitas fisik terbukti meningkatkan kemampuan berpikir otak.
Makan cukup
Kurang makan akan membuatmu tidak memiliki energi untuk berpikir cerdas, tapi terlampau banyak makan juga akan membuat otakmu menjadi kurang cerdas. Makan secukupnya dan selektif. Hindari terlalu banyak makan-makanan dari lemak hewani. Banyak-banyaklah makan sejenis lemak yang bernama omega 3, yang terkandung dalam ikan, kacang-kacangan, atau biji-bijian. Banyak-banyaklah juga makan buah dan sayuran. Para expert selalu tidak pernah berkekurangan atau berlebihan dalam soal makan.

Musik

Mendengarkan musik disinyalir bisa meningkatkan kemampuan otak dalam berpikir, namun tidak secara langsung. Diketahui mendengarkan musik bisa membuat tubuh merasa rileks, perasaan negatif berkurang, dan menurunkan rasa takut. Nah, hal-hal itu otomatis membuat kita bisa lebih fokus dalam berpikir. Namun diketahui tidak semua orang berhasil dengan bantuan musik. Sebagian orang justru tidak bisa berpikir sambil mendengarkan musik. So, cari cara Anda sendiri!

Jangan lupa bermain
Belajar terus menerus secara intensif tanpa istirahat dan tanpa jeda bukanlah perilaku yang bijak. Bermain itu menyenangkan. Selain bisa menghilangkan stress, bermain juga membuat kemampuan otak kita berpikir menjadi lebih cemerlang. So, sempatkan bermain. Asal Anda tahu, seorang Albert Einstein dan Bill Gates saja selalu mencadangkan waktu setiap hari untuk bermain. Sebaliknya, jangan pula hanya bermain-main melulu. Hanya bermain tidak akan menjadikan Anda seorang expert.

Beberapa saran bermain:
1. Bermain secara fisik. Ikutlah dalam permainan fisik yang tidak ada target tertentu (bertanding untuk menang bukanlah bermain) dan yang tidak dibatasi waktu (maksimal beberapa menit untuk meraih poin tertentu bukanlah bermain).

2. Bermain dengan benda, seperti membuat sesuatu dengan tangan dan Anda menikmati aktivitas itu (lakukan saja, tanpa harus ada target harus membuat sesuatu. Just do it).

3. bergabung dengan teman-teman atau orang lain dalam sebuah aktivitas yang terlihat tanpa tujuan, seperti hanya ngobrol dan tertawa bersama.


Meditasi
Meditasi rutin sangat membantu kerja otak. Cara yang paling sederhana adalah latihan nafas sederhan. Pertama, buat posisi tubuh dalam keadaan senyaman mungkin. Lalu tarik nafas lewat lubang hidung dan hirup dalam-dalam, lalu lepaskan perlahan-lahan dari lubang mulut. Lakukan itu berulang-ulang, sampai badan terasa segar. Ingin bantuan cara sederhana berelaksasi?

Percaya kalau Anda bisa!

"Meskipun berusaha sangat keras tapi Anda gagal juga. Lantas Anda berkesimpulan kalau Anda memang tidak cukup mampu." Nah, meskipun Anda berpikir demikian, para ahli psikologi menyatakan sebaliknya. Kegagalan semacam itu seringkali bukan karena kurangnya kemampuan, tetapi karena kepercayaan terhadap diri sendiri yang kurang. Kebanyakan dari kita sudah terjebak dalam stereotip bahwa hanya orang-orang tertentu saja yang bisa berhasil. Alhasil, otak kita pun bereaksi menyesuaikan diri dengan kepercayaan itu. Jadinya, kita pun tidak mencapai performa terbaik kita karena pada dasarnya kita memang tidak terlalu percaya akan berhasil. So, percaya 100% Anda bisa, maka otak Anda akan membantu Anda.

Bermain video-game

Hm… rupanya bermain video game dalam waktu yang proporsional, akan meningkatkan kemampuan otak kita berpikir. So, bermainlah video-game, terutama game-game strategi yang membutuhkan kemampuan Anda untuk dengan cepat mengambil keputusan. Tetapi terlalu banyak bermain video-game juga akan membuat kemampuan Anda berpikir menurun. Usahakan tidak lebih dari 1 jam per hari untuk bermain.
ternyata tidak susah untuk menigkatkan kemampuan berpikir otak kita. mudah-mudahan resep di atas mampu merubah kemampuan berpikir teman-teman semua. semoga bermanfaat (^ - ^)

Label:

Janji Allah Bagi Orang Yang Akan Menikah



Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses ta'aruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.

Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya.

Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…

1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (QS: An Nuur : 26)

Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.

2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32)

Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya, maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160) [1]

Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)

5. “Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’ ”. (Al Mu’min : 60)

Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dan seterusnya.

Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll. [2]

Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia [3], pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll. [4]

Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dan lain-lain. [5]

Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.

Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam”. (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad). [6]

Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu.” (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35). [7]

Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim). [8]
6. ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat”. (QS: Al Baqarah : 153)

Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid’ah-bid’ah.

7. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Alam Nasyrah : 5 – 6)

Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.

8. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad : 7)
Agar Allah Tabaraka wa Ta’ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.

9. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40)

10. “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al Baqarah : 214)

Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.

Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?

Label: